Sabtu, 16 September 2017

Krenopi Mutalafe Dusa


Krenopi Mutalafe Dusa
-Siti Nur Sa’adah-

Pendidikan merupakan modal awal untuk sebuah kesuksesan. Kesuksesan itu sendiri diraih dengan menempuh pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Pendidikan formal memberikan pelajaran yang berbasis ilmiah dan pengetahuan, pendidikan nonformal berbasis keterampilan, serta pendidikan informal berbasis kekeluargaan. Ketiga jenis pendidikan tersebut akan menghasilkan produk manusia yang handal apabila dikombinasikan dengan seimbang. Tentunya juga difasilitasi oleh tenaga pendidik yang handal pula.
Di Indonesia misalnya, sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar tentu membutuhkan kualitas, kuantitas, dan spesifikasi tenaga pendidik bagi rakyatnya. Tidak hanya jumlahnya yang besar dan menjadi kebanyakan, akan tetapi juga dibutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas, bermutu, dan memiliki spesifikasi yang baik sebagai tenaga pendidik. Siapa itu tenaga pendidik? Mereka adalah guru, dosen, guru besar, dan sebagainya.
Maju atau tidaknya sebuah negara dapat dilihat dari pendidikan di negara tersebut. Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang selalu gencar memperbaiki sistem pendidikannya. Padahal, terdapat hal lain yang tidak kalah penting yaitu memperbaiki kualitas tenaga pendidik di Indonesia. Apalagi, guru di sekolah dasar. Mereka harus memiliki kualitas dan spesifikasi yang baik. Karena merekalah yang akan membentuk karakter generasi muda penerus bangsa Indonesia.  Mereka adalah tempat belajar pertama sebelum belajar di SMP ataupun SMA dan seterusnya. Kualitas dan spesifikasi yang bagaimana? Yaitu guru sekolah dasar yang disebut sebagai “krenopi mutalafe dusa”.
Sebagai seorang guru, selain mengajar muridnya juga harus mendidik karakternya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan metode “krenopi mutalafe dusa”, yaitu guru sekolah dasar yang memiliki sikap kreatif, inovatif, inspiratif, multitalenta, berprestasi, teladan, professional, peduli, dan penuh kasih sayang.
Murid sekolah dasar yang usianya antara tujuh sampai dengan dua belas tahun, tentunya memiliki karakter yang berbeda. Seorang guru harus bisa kreatif dan inovatif menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Karena anak-anak mempunyai kebiasaan mudah bosan, guru harus kreatif dan inovatif dalam mengajar muridnya. Misalnya, belajar diselingi menyanyi, belajar di luar ruangan, dan melakukan permainan yang baru serta berkaitan dengan pelajaran yang akan diterima para murid. Selain itu, multitalenta, berprestasi, teladan, dan profesional harus senantiasa diamalkan oleh seorang guru sekolah dasar. Untuk menghadapi beragam murid dengan bakat dan keterampilan yang beragam pula, dibutuhkan guru yang multitalenta dan berprestasi di bidangnya sehingga dapat menjadi teladan bagi para murid sekolah dasar. Kepentingan pribadi, keluarga, dan lain-lain jangan sampai dicampuradukkan dalam pendidikan. Apalagi dilakukan oleh seorang guru sekolah dasar. Guru harus bisa bersikap profesional, tidak pilih kasih, dan patut diandalkan. Di usia yang masih muda, murid memerlukan kepedulian dan rasa kasih sayang dari orang tua dan juga gurunya. Jangan sampai kita menjadi guru yang apatis, tidak peduli, dan egois. Kita harus peduli dan menyampaikan pelajaran dengan penuh kasih sayang. Karena kasih sayang yang tulus dari hati akan sampai ke hati murid dan menjadikan pendidikan di sekolah dasar menjadi lebih indah serta menyenangkan.
Menjadi guru sekolah dasar memang tidak mudah. Apalagi sembarangan. Semuanya harus mengikuti tahapan dan proses yang ada. Setelah menjadi guru sekolah dasar, kita harus sabar menghadapi murid. Jangan menjadi guru yang biasa saja. Jadilah guru yang luar biasa dengan menerapkan metode “krenopi mutalafe dusa”. Guru sekolah dasar yang kreatif, inovatif, inspiratif, multitalenta, berprestasi, teladan, profesional, peduli, dan penuh kasih sayang. Dengan demikian, akan tersipta suasana yang nyaman dan menyenangkan di kala belajar. Selain itu, dengan metode “krenopi mutalafe dusa”diharapkan dapat menyumbang perbaikan terhadap tenaga pendidik di Indonesia menuju negara Indonesia yang maju dalam bidang bidang pendidikan.

Daftar Pustaka:                                               Semarang, 25 Agustus 2016
Pemikiran saya sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar